Beranda» Karya Sastra » Puisi » DOA HARAPAN SEORANG AYAH. DOA HARAPAN SEORANG AYAH. Senin, 18/09/2017 - 12:43 — Adi Machmud. Puisi | Penyair Amatir; Di subur ladangmu. Kutabur benihku. Jaga dan rawatlah selalu. Semoga jadi apa yang dimau . Siramilah dengan doa. Pupuk dengan tulus rasa. Ajar tabah dalam langkah. Semoga jelma apa yang
HARAPANDAN DO'A BUAT ANAK CUCU anak-anak, cucu-cucu sebangsaku bangun, mandi dan gosoklah gigimu sambutlah mentari dengan suka-citamu wujudkan angan dan cita-cita hari depamu jangan pula salah mengayunkan langkahmu agar tidak menjadi musuh bagi sesama bangsamu pahami dan tanamkanlah pancasila dalam jiwamu dengan tetap yakin jalani perintah agamamu
PuisiTentang Doa dan Harapan Saat semua orang ingin bahagia. Aku menemukan kebahagiaanku. Dari secuil waktuku bersamamu. Aku menikmati, kita tertawa. Kita juga pernah menangis bersama. Ternyata, semua tidak semengerikan yang aku bayangkan. Aku kira tidak bisa melihatmu lagi. Walau dalam diam, aku punya sejuta daa dan harapan.
Melaluidoa, hajat seseorang dapat diluapkan dengan harapan agar terkabulkan. Sebagaimana yang telah diketahui doa juga merupakan bagian dari ibadah. Baca juga: Hilang Sejak Mei, Gadis Belia Ditemukan di Rumah Kosong, Memprihatinkan Misteri Kehamilan. Rasulullah SAW mengajarkan doa pagi hari kepada putri-nya Fatimah Az Zahra.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan Juli 2022 1633waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparanIlustrasi harapan. Foto PixabayKumpulan Puisi HarapanIlustrasi seseorang sedang berharap kepada Tuhan. Foto UnsplashIlustrasi seseorang sedang berharap kepada Tuhan. Foto UnsplashSi Pejuang FillahOleh Ummul MaghfirohMalam-malam memasang diri, hitam yang kelamMerobek-robek guguan suara dalam temaramNabastala kian bungkamDipeluk nyanyian mala dengan muramBersila kaki di atas hamparan sajadahMenengadah tangan sebisa anggun memujaBertahap-tahap hingga doa itu mengudaraBersama kalutnya jiwa akan dosa tiada redaBibirku mengucap segala wasilahMenggenggam hati agar tak goyahTerjaga dalam sujud-sujud di sepertiga malamAku tersenyum istiqomah 'tiada padamBerlari-lari aku di padang SaharaPanasnya melebihi matahari yang gagahMencari seteguk air melepas dahagaBerupa ridho dan ampunan Sang Maha KuasaHatiku tiada berhenti mengalunkan dzikirJiwaku tiada henti meminta ketenangan dalam pikirMataku terus terjaga menanti harapan ampunanTakkan kuhentikan rindu pada-Mu dalam kesepianDoaku, ampuni segala khilafkuAmpuni segala kesalahankuAmpuni jiwa yang tak pernah memudarkan harapUntuk senantiasa Engkau lindungi dan dekapHanya AnganOleh Arikah Al ZahraKamu adalah bagaskaraSedang aku hanya shyamDirimu terlihat di mataNamun tak pernah tergenggamMega menghiasi sekelilingmuRupamu baswaraSeperti dayitaDalam belenggu kelabuKamu hanya anganDi dalam dekapkuSeperti sabana kosongTak ada siapa pun selain anilaPelakon NegeriOleh Agusti Dwi PurnamasariKepakan sayap cendrawasih sambut cakrawalaOmbak beralun menghiasi rona jingga aninditaPemandangan elok rupawan dipandang netraDuhai bumi pertiwi yang kucintaTanah pinggiran, menggembur, mengayun, menyapaSejauh mata memandang terkesimaEloknya negeriku yang tercintaDerap langkah penghuni duniaBerjalan menyusuri lorong nusantaraBerjajar pulau, ras, bahasa, adat, dan agamaBersatu indahnya jalinan Bhineka Tunggal IkaKini duka nestapa menyayat hati mutiara bangsaIbu pertiwi kembali berdukaRasisme tumpahkan rudira, ancaman sintegrasi mengundang gelak tawa duniaSaling tuding, berjabat, tersenyum bersandiwaraPandainya para pelakon jagad rayaCiptakan keonaran di ibu pertiwiku yang tercintaWahai pelakon duniaDamaikan kembali bumi pertiwi kitaBersumpahlah demi negaraDamailah dalam perbedaan nusantara tolonglah jiwa cinta bangsaDemi kemakmuran ibu pertiwi tercintaIlustrasi harapan. Foto UnsplashIlusi Dua MingguOleh Amelia Rahma MaulidaTuhan,Pagi itu, sang Fajar tak mengalihkan atensiAtas tiap netra yang masih terpaku pada televisiDi mana penyiaran kabar lelayu dari negeri Wuhan yang sudah menapaki Ibu PertiwiTuhan,Siang itu, terik mentari menjadi saksiAtas kewaspadaan pasrah dan cemas insan bernuraniPada makhluk tidak diundang yang hadirnya hanya mencelakaiTuhan,Sore itu, senja menjadi hal yang dinantiUntuk berucap rindu pada peluh yang tak lagi membawa suara rintihUntuk berucap rindu pada deru napas yang tak lagi disebab letihTuhan,Malam itu, rembulan tak diminatiOleh jiwa-jiwa indie yang terpaksa berdiam diriYang kemudian memilih memupuk doa agar makhluk itu cepat pergiTuhan,Hari ini, malam iniEntah sudah berapa lama banyak orang menguar janjiPerihal waktu atas berakhirnya pandemiTuhan,Hari ini, malam iniBisa kau akhiriDerita bumiTuhan,Hari ini, malam iniBisa kau umumkan pada negeriBahwa kau akan menyelesaikan ini pelik?Tuhan,Hari ini, malam iniMohon maafIzinkan kami kembali menuai kasih di Ibu PertiwiTuhan,Hari ini, malam iniBantu kami kuati Ibu PertiwiTuhan,Hari ini, malam iniJangan biarkan terus seperti iniBerikan hadiah yang dinanti kami dan Ibu PertiwiTuhan,Untuk panjang,Lekas sembuhkan, Ibu PertiwiGuruOleh YulfitriKau didik kami sepenuh hatimuKau ajari kami dengan kasih dan sayangmuKau bentuk kami menjadi manusia yang seutuhnyaManusia yang berakhlak dan berbudi pekerti luhurGuruJasamu tak terkiraPantaslah jika gelar "Pahlawan tanpa tanda jasa" tersemat di hatiGuruTanpa lelah kau bekali kamiWalau berat tak kau rasakanSehari penuh hidupmu kau berikan untuk kamiGurukuKau ibarat ayah dan bundakuTak dapat ku membalas segalanyaHanya sepenggal do'a yang sanggup ku mohonkanAgar kau selalu sehat dan bahagia membina kamiYa AllahTerimalah amalan para guru-guru kamiSeperti Engkau bebaskan ayah bunda kami dari siksamuSerta tempatkan mereka dalam ArsyMu, ya HidupOleh YulfitriTerus-teruslah kau melangkahJangan hentikan cita dan cintamuYang kau persembahkan bagi anakmuSebagai bukti besar sayang dan kasihWalaupun di sekitar penuh onak dan duriSabar dan ikhlas dalam setiap lakuJangan kau rendahkan diriHanya untuk kasihmuTiada yang dapat mencegah...Tiada yang menjadi penghalang...Tiada yang membalas...Selain dari-Nya tempat mengadu..Ku mohon di akhir usia ini...Semakin dekat kita sadarkan...Semakin lekat kita bersua..Mengharap segala yang terbaik
Puisi harapan dan doa buat anak cucu.. Puisi untuk anak yang diupdate untuk kali ini adalah puisi doa dan harapan untuk anak-anak harapan dan doa yang di peruntukkan kepada anak-anak bangsa yang akan menjadi generasi penerus bangsa di masa yang akan mana diketahui masa anak anak merupakan masa yang indah yang tentunya kita semua pernah melewati masa masa kepolosan yang sering juga di sebuat masa keemasan atau golden puisi yang diterbitkan ini adalah kata kata doa dan harapan untuk anak dengan tema puisi harapan dan doa buat anak cucu yang merupakan puisi untuk anak, sebagai persiapan menyambut hari anak nasional yang biasa di peringati setiap tanggal 23 juli,yang bertepan dengan bulan masih dalam hitungan hari akan tetapi tak ada salahnya, untuk mengupdate kata kata doa dan harapan untuk anak dalam bentuk puisi untuk anak, sebagai persiapan puisi memperingati hari tidak bagi pembaca yang menyukai puisi bisa menjadikan referensi untuk menulis puisi menyambut hari anak diketahui Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli merupakan bentuk kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara anak-anak Indonesia menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah Menyambut Hari Anak NasionalPuisi menyambut Hari Anak Nasional dengan judul puisi harapan dan doa buat anak cucu merupakan karya tulis atau puisi dari bapak Anas admin blog puisi dan kata bijak untuk menyambut hari anak nasional, yang jatuh pada tanggal 23 juli kata kata doa dan harapan untuk anak dan makna harapan dan doa dalam bait puisi untuk anak tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisi harapan doa berikut DAN DO’A BUAT ANAK CUCUanak-anak, cucu-cucu sebangsakubangun, mandi dan gosoklah gigimusambutlah mentari dengan suka-citamuwujudkan angan dan cita-cita hari depamujangan pula salah mengayunkan langkahmuagar tidak menjadi musuh bagi sesama bangsamupahami dan tanamkanlah pancasila dalam jiwamudengan tetap yakin jalani perintah agamamudan jangan sampai tergerus kecintaanmupada sesama bangsamu juga negerimupun jangan terhasut ajaran yang keliruagar bangsa ini tetap damai bersatujikalau kalian jadi dewʌsa nantijangan lupakan kewajiban mengajitaat perintah orangtua dan tetap berbakticarilah bekal untuk dunia juga akhirat nantiagar kebutuhan rohani selaras dengan duniawiInsya Allah kalian tetap menjadi umat yang dikasihi,tidak saja oleh sesamanya, namun juga Illahi iman, teguh, jujur dan jaga selalu nuraniserta pikiran atau niat buruk yang mengotoriapalagi tergiur untuk melakukan korupsiseperti mereka para perampok berdasiyang kini tengah antri akan kelak ada diantara kalianberkeinginan menjadi anggota dewanjanganlah sekali-kali kalian mengabaikanamanat rakyat yang telah mempercayakankalian untuk lakukan perubahan juga perbaikanagar nasib hidup bangsa kita menjadi lebih mapandan tidak lagi ada yang kesulitan sandang pangankarena para wakilnya yang suka mengutamakankepentingan diri, serta kelompok bajinganyang memang sengaja mereka ciptakanagar dapat mengotak-atik anggaran,yang selebihnya untuk dan cucu semua, dengarlahbahwa bangsa ini sudah amat lelahbahkan merasa mual dan muak sudahpada para tokoh dan para politisi pongahyang tak pernah sadar dan mengaku salahtetapi mereka justru suka mencari-cari masalahmeski hampir semua rakyat tahu dirinya lemah,setelah ternyata diketahui ikut jadi penjarahuang negara senilai ratusan juta rupiahyang akhirnya menjadikannya resahlalu berangkat mereka ke Makahagar tidak lagi merasa kalian suka bohongiorang lain juga diri kalian sendiriingatlah selalu bahwa kita akan matihidup di dunia fana ini hanya satu kalientah kapan, kematian pasti menghampiritak peduli siapa mereka karena itu rahasia Illahigiat bekerja, carilah rizki yang halal dan diridhoiselalu berbuat baik, seolah esok akan matijadikan ibadah & beramal sebagai hobijaga kerukunan dan rasa toleransidemi kuatnya persatuan NKRIyang sama-sama kita puisi untuk anak, atau puisi menyambut hari anak nasioanal dengan judul puisi harapan dan doa buat anak cucu, baca juga puisi-puisi menarik lainnya di blog ini, semoga puisi yang diupdate di kesempatan ini dapat mengibur dan bermanfaat, terima kasih sudah berkunjun diblog puisi dan kata bijak,
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi Oktober 2022 1658waktu baca 4 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan Puisi Tentang Harapan dan Impian , Foto/Unsplash/Aviv RachmadianPuisi Tentang Harapan dan Impian Puisi Tentang Harapan dan Impian, Foto/Unsplash +Suatu kali mimpi menenun naungan di tempattidurku yang dijaga malaikat,Di mana di atas rumput aku pikir aku liar, dan sedih,Gelap, kemalaman, lelah bepergian,Di atas banyak semprotan kusut,Semua patah hati, aku mendengarnya berkata'Wahai anak-anakku! Apakah mereka menangis,Apakah mereka mendengar ayah mereka mendesah?Sekarang mereka melihat ke luar negeri untuk melihat,Sekarang kembali dan menangislah untukku.'Harapan dapat ditemukan di saatmentari membuka siangitu bisa dirasakan saat bintang bersinardi bagian tergelap malamdan saat sekuntum bunga tumbuh tanpa hujanharapan adalah benangyang mengikat kata bersamasaat aku menulis puisiHarapan adalah alasan mengapakamu bertahanhidup di antara setiap detak jantungdan ada di udara yang kamu memiliki teman tak terlihatyang membimbing aku melalui kegelapan dan rasa selalu memberitahuku untuk tidak menyerahKarena kamu percaya usahaku tidak akan pernah jalannya tidak jelasDan aku dikelilingi oleh ketakutan,kamu memegang tanganku yang gemetar dan berkata,"Ya ampun, jangan khawatir, hari-hari baik sudah dekat!"Jadi suatu hari aku akhirnya bertanya kepadamu,"Bagaimana kamu bisa begitu optimis tentang segalanya?"Tersenyum pada wajah naifku, kamu berkata,"Seperti setelah malam yang suram datang hari yang cerah,Sama seperti setelah setiap badai datang ketenangan,Melalui pasang surut, hidup selalu berjalan."Kamu membuatku percaya pada keajaiban,Memberi kekuatan pada peduli betapa mustahilnya hal itu,Aku sekarang bisa terbang tinggi dan mencapai adalah alasanku untuk selalu tidak pernah menyerah, aku tidak pernah menyalahkanKarena aku memiliki teman yang tidak terlihat,Dan harapan adalah namanya!Hatiku mengalir melalui tanah es dan pegang tanganku yang padaku bagaimana membuat segalanya menjadi tangisi air mata ini lagi malam lagu sedih ini ke untuk hidup tanpa bintang-bintang di air mata itu dari kepalamu, kembalikan dunia kamu dengan warna, bukan kebohonganmu, jadikan itu biarkan amarah menguasai matamu, apa yang kamu lihat?Ada begitu banyak hal yang bisa kamu lakukanJika alih-alih berpikir, kamu benar-benar mencobaDan melupakan air mata yang kamu bisa hidup di dunia harapanDan melepaskan, belajar bagaimana segala sesuatu yang hidup di depan kamuDan menjalani hidup kamu sepenuhnya setiap dapat memaksa bayangan kembali ke tanpa goresan atau dapat belajar untuk hidup tanpa rasa sakit Anda,Tanpa menempatkan diri kamu melalui ketegangan dapat mempelajari semua ini jika kamu hanya menyadariYang terpenting adalah apa yang sempurna di mata bisa tampak seperti labirin yang tak berujung,Liku-liku, jeda dan penundaan,Tapi segala sesuatunya selalu jatuh pada tempatnya ...Pada waktu yang terkadang akan mungkin mengecewakan atau yang lain mengkhianati,Tapi yang baru akan datang untuk tinggal ...Pada waktu yang sakit karena mendapatkan sesuatu yang salah,Dan pelajaran yang sering dibawanyaApakah ada, kamu tahu, untuk membuatmu kuat ...Pada saat yang yang diberikan secara cuma-cuma,Tanpa disadari sekarang, entah bagaimana akan menemukan jalannyaKembali kepada kamu dan datang untuk tinggal ...Pada waktu yang tampaknya tidak membayar untuk merencanakan?Tetap semangat, kawan, lakukan yang akan menemukan pria yang pantas ...Dalam waktu yang bisa jadi sulit, tidak diragukan lagi,Tapi harapan adalah hal yang tidak bisa kita lakukan yang benar dengan sukacita akan datang ...Pada waktu yang tepat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Segenggam Harapan Tahun BaruArloji dunia berputar seiring detak warsa kian bertambah atma. Bayang semu terus bergelantungan tak tentu arah. Berekspektasi tentang masa depan yang masa lalu yang tenggelam ke dasar cinta tanpa timbal balik yang jelas, menjadikan hati ini mata jatuh tanpa bicara. 1 2 3 Lihat Puisi Selengkapnya
puisi harapan dan doa